bibit unggul doc ayam petelur
Tentu! Ini dia artikel yang santai dan mudah dipahami, pas untuk postingan di blog Anda, arifstoresumbermulyo.blogspot.com.
🥚 DOC Ayam Petelur: Jurus Jitu Memilih Bibit Unggul Biar Panen Telur Melimpah! 🚀
Halo Sobat Arif Store Sumbermulyo! Apa kabar ternak di kandang?
Kali ini kita ngobrol santai soal pondasi utama sukses ternak ayam petelur: DOC! Tau kan, DOC itu singkatan dari Day Old Chick alias anak ayam umur sehari. Ibaratnya, DOC ini adalah benih yang kita tanam. Kalau benihnya sudah jelek dari awal, gimana mau panen buah yang manis? Sama, kalau DOC-nya kurang oke, jangan harap nanti telurnya banyak dan kualitasnya top.
Nah, biar nggak salah pilih bibit, yuk kita kupas tuntas ciri-ciri DOC ayam petelur yang bener-bener berkualitas.
🔎 Cek Fisik: Jadi Detektif di Kandang!
Memilih DOC itu mirip kita lagi seleksi pemain bola ⚽. Harus dilihat satu-satu, dari ujung kepala sampai ujung kaki.
1. Mata Jernih dan "Melek" 👀
DOC yang sehat, matanya harus cerah, bening, dan terbuka sempurna.
Analogi: Bayangin aja kayak anak sekolah yang lagi semangat belajar. Matanya cling, nggak ngantuk, dan nggak ada beleknya. Kalau matanya buram atau berair, alarm bahaya harus bunyi! Itu tanda bisa jadi dia sedang sakit atau bawa penyakit dari penetasan.
2. Gerakan Lincah dan Suara Nyaring 🔊
Coba perhatikan gerakannya. DOC yang bagus itu lincah, gesit, dan merespon cepat kalau ada sentuhan atau suara. Dia juga harus bersuara nyaring (cicit-cicit) seolah lagi ngobrol.
Analogi: Ini seperti anak kecil yang sehat dan aktif. Dikasih mainan langsung lari. Kalau DOC-nya cuma diam, lunglai, atau suaranya pelan dan serak-serak basah, itu pertanda dia lagi lemas atau mungkin sakit. DOC yang lincah menunjukkan vitalitas yang tinggi, alias semangat hidupnya oke!
3. Pusar (Navel) Kering dan Tertutup Sempurna
Ini bagian krusial! Cek bagian pusarnya (bekas tali kuning telur). Pusar harus kering, bersih, dan sudah tertutup rapat.
Analogi: Pusar itu kayak luka habis lahiran. Kalau lukanya masih basah, terbuka, apalagi kotor, itu rentan banget jadi gerbang masuk bakteri. DOC dengan pusar yang belum kering gampang banget kena infeksi dan akhirnya koit (mati).
4. Kaki, Paruh, dan Sayap Utuh 👍
Pastikan semua organ tubuhnya lengkap, simetris, dan nggak ada cacat bawaan. Kaki harus kokoh dan bisa menopang tubuhnya dengan tegak, nggak pincang. Paruh juga harus normal, nggak bengkok (istilahnya cross beak). Sayapnya harus simetris kiri dan kanan.
Ciri Tambahan: Kaki dan paruh yang kuning cerah seringkali menandakan DOC yang sehat dan mendapatkan nutrisi baik dari induknya.
5. Bulu Halus, Kering, dan Merata
Bulu DOC harus halus, kering, dan menutupi seluruh tubuhnya dengan baik. Tidak kusam, tidak ada kotoran menempel (terutama di dubur), dan tidak basah.
Analogi: Kalau bulunya kusam dan kotor kayak habis main di lumpur, itu tandanya kondisi penetasan atau pengiriman kurang higienis, dan bisa jadi dia sudah dehidrasi atau stres.
6. Bobot Ideal dan Keseragaman Tinggi
DOC petelur yang baik biasanya punya bobot ideal minimal 33 gram (bervariasi tergantung strain). Yang paling penting: keseragaman (uniformity). Artinya, ukuran bobot antar DOC dalam satu boks harus hampir sama. Idealnya, keseragaman di atas 85%.
Kenapa penting? Kalau di awal saja ukurannya sudah beda jauh, nanti di masa produksi telurnya juga akan beda-beda. Ayam yang kecil akan selalu kalah saing rebutan pakan dengan ayam yang besar, sehingga pertumbuhannya makin tertinggal.
🔬 Contoh Nyata di SMK Negeri 1 Kedawung Sragen
Nih, biar lebih nyata, kita tengok praktik di Jurusan Agribisnis Ternak Unggas SMK Negeri 1 Kedawung Sragen.
Di sana, para calon peternak unggul ini pasti diajari teknik memilih DOC dengan ketat.
Praktik Culling: Mereka pasti mempraktikkan seleksi (culling). DOC yang ditemukan cacat, pusarnya basah, gerakannya lemas, atau bobotnya terlalu kecil (sering disebut culling karena afkir) langsung dipisahkan. Ini diajarkan agar mereka paham, memelihara DOC yang jelek malah bikin rugi karena biaya pakan terbuang sia-sia, dan ujung-ujungnya nggak bisa jadi penghasil telur berkualitas.
Uji Refleks Cepat: Salah satu uji kekuatan DOC yang sering dipraktikkan adalah menguji refleks membalikkan badan. DOC dipegang lalu dibalikkan (telentang). Kalau dia bisa cepat membalikkan badannya (kurang dari 2-3 detik), berarti vitalitas dan kekuatan kakinya bagus. Ini adalah DOC yang fighter!
Memilih Supplier Terpercaya: Anak-anak SMK juga diajarkan untuk tidak asal beli. Mereka harus tahu riwayat supplier atau hatchery (penetasan). DOC yang datang harus disertai riwayat vaksinasi yang jelas. Memilih dari perusahaan pembibitan yang sudah bersertifikat adalah langkah aman.
Intinya: Di SMK Negeri 1 Kedawung, mereka belajar bahwa memilih DOC berkualitas itu adalah investasi awal yang menentukan 90% keberhasilan budidaya. Mereka memilih bibit dengan standar tinggi, persis kayak kita memilih bahan baku terbaik untuk toko kita!
💡 Kesimpulan Santai
Sobat Arif Stores Sumbermulyo, jangan anggap remeh DOC yang kecil ini! Merekalah calon mesin pencetak uang kita dari telur.
Ingat analogi ini: DOC yang baik itu seperti uang kertas pecahan 100 ribu yang utuh, bersih, dan asli. Sedangkan DOC yang jelek itu ibarat uang kertas yang sudah sobek, kotor, dan palsu. Yang palsu dan sobek tentu harus kita buang agar nggak merusak keuangan kita.
Jadi, pastikan DOC Anda:
Sehat & Lincah (Kayak lagi liburan!)
Mata Cerah (Nggak ngantuk!)
Pusar Kering (Nggak ada luka terbuka!)
Seragam (Kompatriot yang kompak!)
Dengan memilih DOC yang benar-benar unggul, langkah Anda menuju peternakan ayam petelur yang sukses dan menghasilkan telur melimpah sudah 50% tercapai!
Semoga bermanfaat! Selamat beternak! 🐓🥚
Komentar
Posting Komentar